Sabtu, 20 Februari 2010

Sampah, Oh Sampah!

Jepang dikenal sebagai negara yang cukup bersih. Dalam menjaga kebersihan itu Jepang menerapkan sistem piket, seperti halnya piket dikelas. Setiap orang akan mendapatkan giliran masing-masing dan bertanggung jawab atas pekerjaanya itu. Tidak pandang status. Demikian pula, terhadap orang yang membuang sampah. Membuang sampah disana tidaklah gratis, tergantung besar dan jauhnya pembuangan.

Tempat sampah dibagi menjadi dua macam, sampah basah dan sampah non-basah. Sampah basah merupakan sampah-sampah yang bisa dibakar, seperti sisa-sisa makanan, dsb. Sedangkan sampah non-basah merupakan sampah yang tidak dapat terbakar, seperti kulkas, barang elektronik, besi, dsb. Karena apabila dibakar sampah-sampah itu akan menimbulkan gas beracun yang sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan dibumi.

Dan dalam setiap membuang sampah mereka diwajibkan untuk memberi nama dan alamat pemilik. Apabila tidak disertakan alamat dan nama pemilik, sampah tidak akan diangkut oleh petugas kebersihan. Jadi, disana benar-benar bersih.

LUCU! ^_^

Wah, ternyata nama orang-orang Jepang itu lucu ya . . . Kebanyakan dari mereka bernama dari benda-benda alam, seperti sawah, hutan, dsb. Jadi, campuran antara nama benda dengan posisi, misalkan depan tengah belakang, dsb. Misalnya Tanaka, ta=sawah (Tanbo), naka=tengah. Atau Maeda, mae=didepan, serta da=sawah (suiden).

Daftar Pulau Jepang

Jepang mempunyai 6.852 pulau pada 1988, di mana 426 pulau tidak di huni.

Di Jepang terdapat 4 pulau Utama yaitu:

Kepulaun jepang di bagi menjadi 10 bagian yaitu:

Wilayah bagian Utara

Terdapat perselisihan tentang Kepulauan Kuril.

Hokkaido

Pulau Honshu di Laut Jepang

Pulau Tokyo Bay

Pulau di bagian Pasifik

Pulau sekitar Kyūshū

Kebanyakan pulau ini berada di Laut China Timur

Pulau Nansei (Ryukyu Chain)

Pulau Satsunan

Pulau Osumi

The North-Eastern Group:

The North-Western Group:

Kepulauan Tokara

Kepulauan Amami

Ryūkyū Shotō

Okinawa Islands

The Central Group or Ryukyu proper:

Kepulauan Laut Inland

Pulau yang ada di danau

  • Pulau Daikon

  • Pulau Bentenjima di Danau Toya

  • Pulau Bentenjima di Danau Hamaya

Yang lain atau Pulau Buatan




AWAS GEMPA!


Jepang, merupakan negara kepulauan dengan 3000 buah pulau, yang terletak antara 129 derajat BT - 147 derajat BT dan 20 derajat LU - 50 derajat LU dengan luas 337.815 km persegi. Wilayah Jepang dilalui oleh pegunungan Sirkum Pasifik, maka sebagian besar hampir 71 persen terdiri atas wilayah pegunungan. Wilayah yang juga dikenal sebagai daerah rawan gempa ini memiliki cara yang bisa dikatakan unik dalam membuat sebuah bangunan, agar tidak mudah runtuh. Yakni, pada bagian bawah bangunan tinggi dipasang karet (bantalan hitam) yang akan membuat bangunan itu kuat. Sedangkan pada rumah-rumah biasa ada plang berbentuk "X" yang dipasang pada pojok-pojok rumah, jadi apabila gempa mengguncang, tali yang mengikat plang tersebut akan bergerak, dan terkadang melar. Rumah-rumah di daerah Jepang kebanyakan terbuat dari papan.



Saturday, February 20, 2010 05:37:29 PM


sayang sekali, gambar diatas tidak dapat

diperbesar lagi

WAH, BENARKAH? JADI BANGGA SAYA

Dunia tahu bahwa, negara tirai bamboo atau Jepang ini memiliki sistem pendidikan yang patut dicontoh, yakni pemerataan kualitas pendidikan. Dari pulau yang paling utara, Hokkaido hingga yang paling selatan dan terpendil, pulau Okinawa semua kurikulum pendidikan sama. Namun, tahukah anda? ternyata rasa ingin tahu orang Jepang lebih rendah dibandingkan dengan orang Indonesia. Orang Jepang tidak akan mau mempelajari sesuatu yang bukan bidangnya. Misalkan, anda orang Indonesia dan saya orang Jepang. Anda mengobrol dengan saya dengan satu topik misalnya, teknologi. Saya tidak akan paham hal mendasar apa pun tentang teknologi, karena itu bukan bidang saya, sedangkan anda sudah bicara ngalor-ngidul sampai mulut berbusa mengenai seluk beluk ilmu teknologi. Pemahaman ilmu pengetahuan umum orang Indonesia dengan orang Jepang jauh berbeda, orang Indonesia lebih tahu dari pada orang Jepang, akan tetapi tak setekun orang Jepang dalam memelajari bidangnya. Percaya, tidak percaya memang begitulah adanya. Namun, satu hal yang harus kita contoh dari mereka, yakni mau mengkaji secara tuntas bidang-bidang yang mereka kuasai itu. Semisal, saya orang Jepang yang sangat tertarik dengan dunia kesehatan hewan, maka saya akan mempelajari bidang tersebut sampai benar-benar paham. Maka, apabila suatu ketika seseorang membutuhkan mantri untuk sapinya, sayalah yang akan dipanggil. Karena saya sudah benar-benar memahami seluk beluk dunia kesehatan hewan. Bukan sembarang orang yang akan mengobati sapinya itu. Jadi, hal demikianlah yang menjadikan Jepang maju dalam segala bidang.


Saturday, February 20, 2010 05:37:05 PM

 
Copyright © 2010 Jon in My Blog | Design : Noyod.Com